Detail Cantuman Kembali

XML

Dari Bayt al-Hikmah ke Royal Society


Presentasi ini mengeksplorasi transformasi sejarah dan filosofi lembaga keilmuan dari era Bayt al-Hikmah di Baghdad (abad ke-8–10 M) hingga lahirnya Royal Society di Inggris (1660). Bayt al-Hikmah digambarkan sebagai model terpadu di mana perpustakaan berfungsi sebagai laboratorium pengetahuan dan pustakawan memainkan peran sebagai co-researcher, penerjemah, hingga editor ilmiah. Sebaliknya, Royal Society memisahkan fungsi riset dari perpustakaan, mengusung prinsip “Nullius in verba” yang menolak otoritas demi eksperimentasi empiris. Ketegangan historis ini berpengaruh terhadap lembaga keilmuan modern, yang seringkali memisahkan ilmu dari sistem dokumentasi dan mengabaikan peran strategis pustakawan. Sebagai solusi, presentasi ini mengusulkan model “Bayt al-Hikmah 4.0” yang menempatkan perpustakaan sebagai rumah riset terbuka berbasis akses terbuka, kolaborasi data, dan pustakawan yang melek AI. Melalui studi kasus Perpustakaan UMSIDA, penulis menunjukkan bahwa pustakawan masa kini perlu direkonstruksi sebagai mitra riset aktif demi membangun kembali ekosistem keilmuan yang inklusif dan produktif.
025 Mul d
NONE
025
Elektronik/Digital
Indo-Ingg
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
2025
Sidoarjo
19 hlm.
LOADING LIST...
LOADING LIST...