Detail Cantuman Kembali
Kitab Tauhid
Akidah adalah tauqifiyah (berdasarkan wahyu semata). Ia tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil syar’i serta tidak ada medan ijtihad dan berpendapat di dalamnya. Karena itulah sumber-sumbernya terbatas pada apa yang terdapat dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebab tidak ada seorangpun yang lebih mengetahui tentang Allah, tentang apa yang wajib bagi-Nya dan apa yang harus disucikan dari-Nya melainkan Allah sendiri. Dan tidak seorangpun sesudah Allah yang lebih mengetahui tentang Allah selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, manhaj salafus shalih dan para pengikutnya dalam mengambil akidah terbatas pada al-Qur’an dan as-Sunnah.
Mereka mengimani, meyakini, dan mengamalkan segala yang ditunjukkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah tentang hak Allah. Sementara apa yang tidak ditunjukkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah, mereka menolak dan menafikannnya dari Allah. Karena itu tidak ada pertentangan di antara mereka di dalam i’tiqad. Bahkan akidah mereka adalah satu dan jama’ah mereka juga satu. Sebab, Allah telah menjamin orang yang berpegang teguh dengan al-Qur’an dan as-Sunnah Rasulullah dengan kesatuan kata, kebenaran akidah, dan kesatuan manhaj. Allah Ta’ala berfirman,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Surat Ali Imran: 103)
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ
“Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (Surat Thaha: 123)
Oleh sebab itu, mereka dinamakan firqah najiyah (golongan yang selamat). Sebab Rasulullah telah bersaksi bahwa merekalah yang selamat ketika mengabarkan bahwa umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan yang semuanya di Neraka, kecuali satu golongan. Ketika ditanya tentang yang satu golongan itu, beliau menjawab, “Mereka adalah orang yang berada di atas ajaran yang sama dengan ajaranku pada hari ini dan para sahabatku.” (HR. Ahmad)
Kebenaran sabda Nabi tersebut telah terbukti ketika sebagian manusia membangun akidahnya di atas landasan selain Kitab dan Sunnah, yaitu di atas landasan ilmu kalam dan kaidah-kaidah mantiq yang diwarisi dari filsafat Yunani. Maka, terjadilah penyimpangan dan perpecahan dalam akidah yang mengakibatkan bercerai-berainya umat dan retaknya masyarakat Islam.
Shalih Bin Fauzan Al Fauzan - Personal Name
297.211 Fauz k
978-602-6247-16-5
297.211
Text
Indonesia
Insan Kamil
2017
Surakarta
502 hlm.; 24 cm.
LOADING LIST...
LOADING LIST...