Detail Cantuman Kembali

XML

The Ethical Spirit of EU Law


This book seeks to identify the ethical spirit of European Union (EU) law, a context in which we can observe a trend towards increasing references to the terms ‘ethics’ and ‘morality’. This aspect is all the more important because EU law is now affecting more and more areas of national law, including such sensitive ones as the patentability of human life. Especially when unethical behaviour produces legal consequences, the frequent lack of clearly defined concepts remains a challenge, particularly against the background of the principle of legal certainty. This raises the question to which extent the content of these references is determined and whether it is possible to identify an ethical spirit of EU law. Answering that question, in turn, entails addressing the following questions: In references to ethics concerning EU law, can we identify references to a particular theory of practical philosophy at all; and, if so, to one or more normative ethical theories (deontology, consequentialism, or virtue ethics)? Further, should these non-legal concepts be imported in an unaltered way (“absolute approach”), or be adapted to the legal context (“relative approach”)? This book explores the different layers of EU law (primary law, agreements, secondary law, and tertiary law), including the role of ethics in EU lawmaking and in EU case law, as well as the implementation of relevant EU directives in selected Member States. In addition to the above-mentioned normative philosophical lens, the book also analyzes the findings from the legal lens of EU integration, i.e., especially EU values, human rights and the cornerstone of human dignity.

Buku ini berusaha untuk mengidentifikasi semangat etika hukum Uni Eropa (UE), sebuah konteks di mana kita dapat mengamati kecenderungan peningkatan referensi untuk istilah 'etika' dan 'moralitas'. Aspek ini semakin penting karena undang-undang UE sekarang memengaruhi lebih banyak bidang hukum nasional, termasuk yang sensitif seperti paten kehidupan manusia. Terutama ketika perilaku yang tidak etis menghasilkan konsekuensi hukum, seringkali tidak adanya konsep yang jelas tetap menjadi tantangan, terutama dengan latar belakang prinsip kepastian hukum. Hal ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana isi referensi ini ditentukan dan apakah mungkin untuk mengidentifikasi semangat etika hukum UE. Menjawab pertanyaan itu, pada gilirannya, memerlukan penanganan pertanyaan-pertanyaan berikut: Dalam referensi ke etika tentang hukum UE, dapatkah kita mengidentifikasi referensi ke teori filsafat praktis tertentu sama sekali; dan, jika demikian, pada satu atau lebih teori etika normatif (deontologi, konsekuensialisme, atau etika kebajikan)? Selanjutnya, haruskah konsep-konsep non-hukum ini diimpor dengan cara yang tidak berubah (“pendekatan absolut”), atau disesuaikan dengan konteks hukum (“pendekatan relatif”)? Buku ini mengeksplorasi berbagai lapisan hukum UE (hukum primer, perjanjian, hukum sekunder, dan hukum tersier), termasuk peran etika dalam pembuatan undang-undang UE dan dalam hukum kasus UE, serta penerapan arahan UE yang relevan di Negara-negara Anggota terpilih. Selain lensa filosofis normatif yang disebutkan di atas, buku ini juga menganalisis temuan dari lensa hukum integrasi UE, khususnya nilai-nilai UE, hak asasi manusia, dan landasan martabat manusia.
Markus Frischhut - Personal Name
978-3-030-10582-2
NONE
Computer File
Inggris
Springer Nature
2019
Cham
168 hlm.
LOADING LIST...
LOADING LIST...