Detail Cantuman Kembali

XML

Pertanian Terpadu: untuk mendukung Kedaulatan Pangan Nasional


Setelah lebih dari 60 tahun merdeka, Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi sendiri sehingga masih bergantung pada impor. Untuk keluar dari ketergantungan pada pangan impor, Indonesia harus membangun kedaulatan pangan. Ketergantungan pada pangan impor, terutama beras, akan membahayakan ketahanan pangan nasional karena pasar beras internasional cukup tipis dan tidak stabil. Sebagian besar produksi beras dikonsumsi oleh negara-negara produsen, hanya 4% yang dijual ke pasar internasional. Kini saatnya Indonesia membangun kedaulatan pangan sebagai strategi untuk mencegah krisis pangan.
Membangun kedaulatan pangan dapat dilakukan melalui peningkatan produksi pangan dan pengurangan konsumsi, disertai pembangunan perdesaan terpadu. Mengingat penyebab utama rendahnya produksi dan efisiensi produksi pangan adalah kecilnya skala usaha, janji pemerintah untuk menyediakan lahan pertanian abadi 15 juta ha disertai dengan reformasi agraria merupakan kebijakan yang strategis. Saat ini 30,67 juta ha lahan yang sesuai dan tersedia untuk pertanian dapat digunakan untuk memperluas lahan usaha tani tanaman pangan, khususnya padi.
Upaya tersebut merupakan elemen kunci dalam meningkatkan produksi pangan. Dengan hasil padi nasional rata-rata 5 t/ha, pemanfaatan 15 juta ha lahan untuk padi dengan indeks tanam 1,5 akan menghasilkan sekitar 112 juta ton padi atau 70 juta ton beras. Jumlah ini tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi Indonesia juga dapat memainkan peran penting dalam pasar beras internasional sebagai eksportir beras. Meningkatkan skala usaha tani juga merupakan elemen kunci dalam memperbaiki pendapatan usaha tani untuk mengentaskan petani dari kemiskinan.
338.18 Sun p
978-979-420-932-5
338.18
Text
Indonesia
Gadjah Mada University Press
2021
Yogyakarta
xiv, 248 hlm.: ilus.; 23 cm.
LOADING LIST...
LOADING LIST...